 |
| Ilustrasi Papua, kisahtanahpapua.blogspot.com |
Oleh; Ibiroma Wamla
MEMBACA masa lalu Papua dari Zhao Rugua (Chau Ju-Kua) yang menulis buku Zhufan Zhi (1225 Masehi) dan Negra Kertagama (1365) Mpu Prapanca, tak ada deskripsi yang jelas tentang Papua, selain penyebutan nama tempat Nieuw Guinea, dan Onim.
Dua kata tersebut dapat menjadi rujukan bahwa Orang Papua telah berlayar hingga ke kepulauan Maluku (Seram, Tidore Ternate) dan bahkan lebih jauh hingga ke Bali dan Jawa. Atau perdagangan di semenanjung Onim telah di kenal dan menjadi satu simpul jalur dagang antara Seram dan Papua.
Dari mana simpulan itu muncul? Dalam catatan buku Zhufan Zhi, Zhao Rugua mungkin hanya sampai di Seram, deskripsinya tentang Seram walaupun tidak banyak, namun cukup menjelaskan tentang komoditi rempah yang di temukan di Seram, dibandingkan dengan deskripsinya yang panjang tentang kota yang disinggahinya di Jawa. Zhao Rugua kemungkinan hanya sampai di Seram dan mendapat informasi tentang Papua dan komoditi yang ada di Papua. Sehingga ia hanya menyebutnya tanpa mendiskripsikan tentang Papua.
Sama halnya dengan Mpu Prapanca, tak ada penjelsan yang jelas tentang Ewaning yang diterjemahkan sebagai Onim di jazirah Bomberai. Mpu Prapanca pun mungkin tidak pernah ke Papua dan hanya mendengar tentang perdagangan di semenjung Onim.
Hingga tahun 1600-an barulah muncul catatan-catatan VOC yang mendeskripsikan pelayaran, perdagangan dan perbudakan di Utara dan Selatan Papua. Tulisan yang lebih mendiskripsikan Papua muncul dari para penjelajah di tahun 1700-an dengan sket kampung dan profil orang Papua. Tahun 1800-awal 1900, ekspedisi Papua di Tengah, Utara dan Selatan buku tentang Nieuw Guinea, Nova Guinee di penuhi dengan foto-foto yang menunjukkan “kesamaan” dan karasteristik orang Papua dari Barat hingga Timur Papua.
0 Comments
